Kenangan sang Ibu Tentang Sosok Mahasiswi Indonesia yang Tewas Tenggelam di Jerman

Kenangan sang Ibu Tentang Sosok Mahasiswi Indonesia yang Tewas Tenggelam di Jerman

Kenangan sang Ibu Tentang Sosok Mahasiswi Indonesia yang Tewas Tenggelam di Jerman - Meninggalnya Shinta Dewi Shinta Putri yang tenggelam di Danau Trebgast Badesse, Bayreuth, Bavaria, Jerman, pada Rabu 8 Agustus 2018 waktu setempat, membuat keluarga terutama sang ibu mengalami duka yang mendalam.

Mahasiswi S1 jurusan Kimia Forensik Universitas Bayreuth, Jerman, ini dikenal orang yang ceria, lucu, supel bergaul, suka menolong, tak mudah menyerah, dan menjunjung tinggi toleransi yang membuatnya punya banyak teman.

"Shinta itu kalau bergaul tidak pernah memandang kaya atau miskin. Temannya dari mulai orang kaya sampai yang tidak mampu. Dia tidak membeda-bedakan dalam berteman," ujar Umi Salamah (51), ibu kandung korban saat ditemui di rumah duka.

Bahkan menurut Salamah, anaknya memiliki teman akrab dari penganut atheis atau ajaran yang tidak meyakini adanya Tuhan. "Jadi memang benar - benar tidak membeda-bedakan teman. Itu yang membuat dia punya banyak teman," lanjut Salamah.

Selain itu semasa hidupnya, korban yang memiliki hobi main musik, menari, menulis, dan olahraga renang dan diving (menyelam), juga kerap kali meraih prestasi.

"Dari hobi - hobinya itu dia pernah jadi juara lomba baca puisi, juara 3 lomba membuat website muda mengalahkan para mahasiswa. Saat itu Shinta masih kelas 1 SMA," kenang ibunya yang masih berkaca - kaca menahan kesedihan.

Sebelumnya seorang mahasiswi Indonesia dilaporkan tenggelam saat berenang di Danau Trebgast Badesse, Bayreuth, Bavaria, Jerman, pada Rabu 8 Agustus 2018 waktu Jerman. Pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Frankfurt turun Bayreuth guna melalukan kordinasi dengan pihak kepolisian dan aparat setempat untuk proses identifikasi.