JAKARTA - Kanker serviks, yang menjadi penyebab kematian tertinggi kedua akibat kanker pada wanita, tidak hanya bisa dicegah dengan vaksinasi dan deteksi dini. Penggunaan kondom oleh pasangan tetap laki-laki juga bisa menurunkan risiko tertular virus pemicu kanker serviks yaitu HPV (Human Papilloma Virus).
Selain untuk mencegah transfer sperma yang memicu kehamilan saat penetrasi, kondom juga bisa melindungi wanita dari transfer bakteri atau virus yang bisa memicu penyakit menular seksual, seperti HIV dan HPV tipe-tipe tertentu penyebab kanker serviks.
"Penggunaan kondom bisa membantu menurunkan risiko wanita tertular HPV. Kondom sekarang ini pori-porinya sangat kecil, yaitu 5 mikron atau 10 kali lebih kecil dari sperma. Teknologi kondom sekarang juga bisa untuk mematikan sperma, termasuk juga bakteri dan virus berbahaya," kata dr. Med. Firman Santoso, spesialis onkologi dan ginekologi dari Brawijaya Mother & Children Hospital Jakarta.
Kondom saat ini rata-rata juga hanya memiliki ketebalan antara 0,05 hingga 0,02 militer, sehingga akan sangat nyaman dipakai.
"Penggunaan kondom tidak akan mempengaruhi kualitas bercinta. Kondom membantu kita menikmati seks dengan aman. Selain itu, kondom juga merupakan alat kontrasepsi yang paling minim risiko, dan tidak memiliki efek hormonal," katanya saat ditemui di Jakarta, baru-baru ini.
Meski keuntungannya begitu besar, sayangnya penggunaan kondom oleh pria saat ini masih sering diabaikan karena dianggap tabu. Data BKKBN 2014 menunjukkan bahwa hanya 6,34 persen laki-laki usia subur yang berpartisipasi mengikuti program KB dan baru hanya 3,15 persen dari mereka yang aktif menggunakan kondom.
POSTING BY




Tidak ada komentar:
Posting Komentar